Rabu, 02 Februari 2022

Abang

 Ada anak pertama yang dilimpahi tanggung jawab, ada anak tengah yang hampir tak terlihat. 

Aku dan abang adalah orang paling berisik kalau berdua namun paling senyap di antara keramaian. Dia hemat bicara, sementara aku pura-pura pendiam. Kami lebih sering mengurung diri di kamar masing-masing. 

Mungkin akibat telepati, aku dan abang tetap saja dekat. Kalau ditanya siapa yang membuatku suka membaca misteri, abanglah orangnya. Kelas 4 SD disodorkannya komik Kindaichi. Mungkin bukan pilihan yang tepat untuk anak 9 tahun tapi toh aku menikmatinya. Lalu mengalirlah buku-buku lain, paling banyak Sherlock Holmes dan Agatha Christie. Lalu berbagai macam film. Kami berdua menjadi maniak film yang sering dimarahi Mama karena katanya sia-sia. 

Dulu waktu rumah kami berjauhan, dijemputnya aku malam-malam. Katanya, "Tu, Real Madrid main malam ini. Ke rumah, ya". Aku menurut saja walaupun di tengah permainan biasanya aku sudah pindah ke alam mimpi. 

Mama sering bertanya, sebenarnya kami membicarakan apa? Dari plot film sampai dialognya kemudian teknologi dan berlanjut pada penciptaan alam semesta. Obrolan khas penggila sains walaupun aku sadar tidak pintar-pintar amat.

Kalau ingin tau rasanya punya abang, rasanya menyenangkan.

Si INFJ dan INFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar