Jumat, 09 September 2022

Aku yang Sudah Lupa Rasanya Jatuh Cinta

Kata orang, cinta hadir dengan kupu-kupu di perut dan jantung berdebar-debar. Dengan riasan karena kita ingin terlihat indah. Dengan kesempurnaan, sebab kita takut kehilangan. Aku sudah lupa rasanya.

Cintaku tidak hadir dengan kupu-kupu. Aku tak pernah benar-benar berdebar. Aku hanya mengenali rasa nyaman dan aman. Aku hanya  tau perasaan menyenangkan menjadi diri sendiri. Aku hanya menyukai perasaan ingin bercerita yang menggebu. Apakah aku tidak mencintaimu?

Kalau aku tidak mencintaimu, mungkinkah aku merasa sedih tidak bertemu? Merasa cemburu, merasa sepi. Aku mencarimu di antara aroma kayu manis dan gema azan. Aku dihangatkan aroma kopi dan suhu dingin. Aku menyukai tawamu, senyummu, aromamu, keluguanmu, bahkan tingkahmu yang menyebalkan. Pada senandung yang samar kau lagukan. Pada kesantunanmu yang menjagaku. Pada caramu yang membuatku merasa spesial. Pada kepedulianmu akan orang lain. Pada tata bahasamu yang halus. Aku memeluk bayangan, merangkul kenangan, diserang rindu yang tiap malam datang.

Aku benci ketika kau merasa tak dicintai, karena...aku sangat mencintaimu.