Apakah jauh itu benar tentang jarak?
Saat kupejam mata sejenak
Bisa kubayangkan dalam benak
Sejernih bening pada kaca-kaca yang kita tatap
Di ruang senyap
Kau yang berjibaku dengan waktu
Mati-matian merangkai diksi jadi puisi
Aku di sudut
Mengintip bulir peluh di pelipis
Dan kita bercengkrama dalam diam
Lantas,
Benarkah jauh selalu tentang jarak?
Kututup telinga dan kudengar suaramu mengirama
Katanya jauh
Mengapa suaramu dari hati?
Kita jauh, kata jarak
Tapi jarak tak punya kata-kata
Bogor dan Siantar hanya sekedip
Lihat,
Kau di mataku
Kau di pendengaranku
Kau di hatiku