Rabu, 10 Juni 2015

Adikku sayang

Bismillah
barusan adik laki-laki saya menelepon. karena saya paksa,haha. Entah kenapa beberapa hari ini kepingin sekali dengerin dia ngaji. Mungkin karena bongkar-bongkar hp, nemu rekaman dia lagi ngulang hapalan. Kangeeeeeeeeeeeeeen banget. Begitu saya dan dia tersambung, saya langsung bilang, "dek, ngaji!" Kedengarannya adik saya langsung bingung :D Setelah dipaksa berulang kali, dengan cerita panjang lebar, baru dia mau mengaji. Allah..Irinya..Dia bertanya pada saya, "hapalan kakak udah berapa juz?" Duh, malu rasanya. Jangan tanya berapa juz, dek. Berapa surat pun jangan. Malu. Hapalan kakak kalah jauh dengan hapalanmu dek. Jauh sekali. Lalu adik saya itu cerita, dia mengajari orang untuk mengaji. Ya Allah. Kakakmu ini masih diajari juga, dek. Rasanya itu....:( Lalu dia cerita lagi:
"Kak, kakak hari raya ini pulang?"Tanyanya.
"Insya Allah dek.."
"Aku gak pulang kak, Insya Allah mau ke IPB (India-Pakistan-Bangladesh)"
"Iyaa??!!Alhamdulillah." Terharunya ya Allah, khuruj 4 bulan di IPB. Khuruj itu ya..dakwah gitu deh. Berkunjung dari satu rumah ke rumah, dari satu masjid ke masjid, mendakwahi islam, mendalami islam, berbagi dengan kelompok minoritas dan orang-orang yang tak tersentuh agama. Banyak yang mencela, memang. Sekelompok orang, dengan pakaian gamis, berbulan tak pulang, karena berniat untuk "Fastabiqul Khairat".  Malah ada yang menganggap sesat. Orang memandang hina, karena yah penampilannya itu, lho. Kadang kelihatan kaya orang gak punya, hehe. Padahal kalo diselidiki, orang-orangnya orang kaya, tapi insya Allah zuhud. Seandainya yang menghina itu pernah masuk ke lingkungan mereka, mendengarkan ceramahnya, Allah...mudah-mudahan paham, deh. Dan insya Allah adik saya ini mau bergabung untuk berdakwah di IPB. Seriously, berdakwah, bukan merakit bom seperti anggapan orang (hahaha ada ada aja). Setelah berbincang dengan rencana perginya dia khuruj 4 bulan, saya diajari makhraj huruf yang benar. Adik saya tertawa waktu saya cerita saya gak lulus lulus tahsin :D *tutup muka* *doble cadar*. Satu per satu huruf hijaiyah saya lafalkan, yang salah dia koreksi. Apakah saya malu?Tidak!Saya bangga dengannya. Adik kecil saya, yang dulu jadi teman bertengkar saya, sekarang mengajari saya mengaji, via telepon. Dia yang dulu nakal, tapi nekat, sekarang sedang berusaha mengemban misi dakwah. Berusaha menjadi hamba terbaik. Berusaha menghadiahkan mahkota kehormatan untuk orang tua saya. Saya tidak malu, saya iri. Allah...perkenankan hamba juga ya Allah. Pada akhirnya adik saya mengatakan, "ya udah, kakak belajar dulu sana" Adikkuuuu. betapa bangga kakak padamu


Untuk yang tersayang, Muhammad Topan Amirullah (aka Habib Raihan/aka Muhammad Al-Faruq) :D



dari, kakakmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar